Telegram Sarankan untuk Uninstal Applikasi Whatsapp
Pendiri Telegram Pavel Durov menyarankan agar pengguna menghapus (uninstall) aplikasi instant messaging WhatsApp. Hal tersebut diungkapkan oleh telegram account-nya, Rabu (20/11).
Saran ini dibuat karena ia percaya WhatsApp telah gagal melindungi pengguna. Untuk aplikasi tumbang aplikasi tandu sering berbahaya (malware), sebagai Trojan horse, misalnya. Trojan ini digunakan untuk memata-matai isi telepon pengguna.
"Anda harus menghapus WhatsApp pada ponsel Anda [...] kecuali jika Anda tidak keberatan ketika gambar dan pesan yang Anda kirim terkena publik sehari-hari," tulis Durov di saluran kabel nya yang memiliki 335.000 pengikut .
"WhatsApp tidak hanya gagal untuk melindungi pesan yang ditulis di WhatsApp Anda, tetapi juga Trojan kompromi sering mata-mata foto dan pesan non-WhatsApp," tambahnya, dikutip dari Times of India.
Sebelumnya, WhatsApp juga dihantui oleh teroris buatan malware perusahaan Israel Pegasus yang diklaim sangat canggih. Akibatnya, malware ini dapat memata-matai semua aktivitas yang terjadi di telepon korban, termasuk membaca pesan, penyadapan telepon, hingga video call.
Telegram Saat ini memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Sementara WhatsApp memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan, dikutip Forbes. Karena pengguna masih sedikit itu, bagi hacker Telegram bukan bidang yang menarik seperti WhatApp.
Minggu WhatsApp ini mendesak pengguna untuk memperbarui aplikasi mereka. banding ini diajukan setelah penemuan aplikasi berbahaya yang kembali memecahkan layanan pesan instan. Minggu ini Facebook membuat pernyataan yang bisa hack file MP4 penggunaan video yang WhatsApp.
Malware ditemukan oleh pengguna di India disebarkan oleh file video MP4. Jika korban membuka file, hacker dapat mengakses pesan di telepon korban. Facebook mengatakan akan memecahkan masalah minggu ini. Tetapi perusahaan memperingatkan bahwa bahaya selalu mengintai pengguna versi yang lebih tua.
Sebelumnya pada bulan Mei, Durov sempat menyebutkan bahwa WhatsApp tidak akan pernah menjadi platform yang aman. Sebelumnya, pada bulan Maret 2019 panggilan untuk menerapkan telegram menerima tambahan 3 juta pengguna dalam 24 jam. pengguna tambahan ini terjadi pada keamanan cyber hacking di Facebook, Instagram dan WhatsApp.
No comments